Kepala BPBD Mesuji Jadwalkan Bulan Mei Akan Tangani Abrasi Di Wilayah Kecamatan Rawa Jitu Utara.

  Mesujilampung-Radaristana.com  Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mesuji menjadwalkan Bulan Mei mendatang untuk melakukan Eksen...

 

Mesujilampung-Radaristana.com

 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mesuji menjadwalkan Bulan Mei mendatang untuk melakukan Eksen dalam hal tangani Abrasi di Tiga Desa yang ada di Kecamatan Rawa Jitu Utara, Kabupaten Mesuji.

“Kita sudah melakukan verifikasi kelokasi namun untuk dilakukan penangannya kita jadwalkan di bulan Mei mendatang,” jelas Sunardi Nyerupa. S.E., selaku Kaban BPBD Mesuji, Rabu (24/02/2021) kemarin.

Sunardi yang biasa akrab dengan awak media ini menjelaskan, untuk mengatasi Abrasi itu pihaknya akan melakukan kegiatan pembangunan berupa peninggian badan jalan dan memasang pemecah gelombang nantinya.

“Upaya yang pasti untuk atasi Abrasi di Tiga Desa yang terdampak yakni akan kita lakukan berupa kegiatan peninggian badan jalan setinggi mencapai 1 meter serta disepanjang pinggiran badan jalan yang volumenya mencapai 15 Km akan dipasang pemecah gelombang,” jelasnya.

Diakui Sunardi, Tiga Desa yang terdampak Abrasi tersebut, yakni, Desa Muara Jaya, Sidang Sido Rahayu dan Sidang Iso Mukti, semula hanya 15 Meter kelebaran kanalnya, namun hingga kini sudah mencapai berkisar 80 meter lebih.

“Bencana Abrasi yang ada di Kecamatan Rawa Jitu Utara ini sudah menjadi prioritas pusat untuk penangannya, yang anggarannya ditaksir mencapai Rp. 200 Millyar, dana ini akan dikucurkan dari APBN, sebab jika menghandalkan APBD Mesuji tentunya belum mampu,” ujarnya.

Disinggung rencana penutupan akses kanal, Sunardi mengatakan, rencana itu nantinya akan terjadi, namun pihak Kabupaten terlebih dahulu sudah menyiapkan pasilitas pendukung yang ada, seperti perbaikan jalan serta pembangunan Dermaga di Muara kanal.

“Rencana penutupan akses kanal itu nantinya akan terjadi, tapi seharusnya pihak Pemerintah mempersiapkan terlebih dahulu fasilitas pendukungnya, sebab jika tidak, proses penutupan itu akan menimbulkan kontrapersi dari pengguna akses kanal itu,” tutupnya. (Herry)