Berita Radar Istana.Com, Sungailiat Bangka-- Bangka PT. Mitra Stania Prima Site Area Mapur Canangkan Program Reklamasi pada Lahan Bekas T...
Berita Radar Istana.Com, Sungailiat Bangka--
Bangka PT. Mitra Stania Prima Site Area Mapur Canangkan Program Reklamasi pada Lahan Bekas Tambang di Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (WIUP) Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) komoditas Mineral Logam, Mineral bukan Logam, dan Batuan di Provinsi Kepulauan Babel, yang diselenggarakan di Desa Mapur Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka tahun 2022.
Kegiatan itu dihadiri langsung oleh Pemilik Saham Sekaligus Pendiri Arsari Grup Indonesia, Hashim Sudjono Djojohadikusumo, CEO dan juga Direktur Utama (Dirut) PT Mitra Stania Prima, Aryo Djojohadikusumo yang merupakan anak kandung dari Hashim Sudjono Djojohadikusumo, serta para komisaris pemegang saham,
PT. Mitra Stania Prima merupakan perusahaan peleburan timah yang berada di Provinsi Kepulauan Babel yang tergabung dibawah naungan dari Arsari Grup bergerak di bidang pertambangan, Rabu (25/05/2022)
Acara Program Reklamasi juga dihadiri PJ Gubernur Kep Babel, Ridwan Djamaludin, Sekda Babel, Naziarto, para Forkopimda Kep Babel, Eks Ketua BNPB, Doni Monardo, Wakil Bupati Bangka, Syahbuddin, Forkopimda Kabupaten Bangka, para Kepala OPD Pemprov Bebel dan Pemkab Bangka, para PJU Polda Kep Babel dan Polres Bangka, para Direksi dan karyawan PT Mitra Stania Prima, serta para undangan lainnya.
Dalam amanatnya, Direktur Utama PT Mitra Stania Prima, Aryo Djojohadikusumo mengatakan bahwa PT Mitra Stania Prima terletak di Kabupaten Bangka dengan luas WIUP 234 hektar yang mana sebagian besar area WIUP berada pada kawasan hutan. Kegiatan reklamasi pada tahun ini di fokuskan pada tujuan yakni mengembalikan lahan bekas tambang sesuai dengan fungsi lahannya yaitu hutan.
"Sesuai dengan perencanaan tersebut, kami memilih 4 IUP sebagai perwakilan dalam acara peresmian progam reklamasi di Provinsi Kepulauan Babel yakni PT Mitra Stania Prima, PT Aneka Kaolin Utama, PT Stepa Wirausaha Adiguna dan PT Artha Cipta Langgeng," jelas Aryo.
Dijelaskannya, PT Mitra Stania Prima bertekad untuk menerapkan kaidah pertambangan yang benar, sekaligus juga memberikan penyuluhan kepada para warga masyarakat yang ada di sini bagaimana cara menambang yang benar serta sekaligus menanam kembali.
"Reklamasi pasca tambang yang kita lakukan pada tahun ini sekitar 5,7 hektar. Sedangkan rehabilitasi daerah aliran sungai yang kita lakukan, sudah hampir selesai 27 hektar. Tahun ini kita akan mulai di sebelah utara 80 hektar, untuk menanam kembali hutan lindung yang sempat rusak," terangnya.
Ia melanjutkan, dulu sebagian orang menanam jambu mente rencananya pada tahun ini akan di tambah dengan sengon dan juga ada masukan untuk menambah dengan pohon kayu putih. Yang jelas apa yang akan di tanam dalam kegiatan reklamasi ini yang ada nilai ekonomis dan nilai industrinya yang dapat memberi nilai tambah supaya masyarakat dapat menikmati untuk tidak menambang secara ilegal dan juga menikmati hasil dari reklamasi ini.
"Mengenai pengawasan, dalam hal ini pak PJ gubernur yang sekaligus dirjen minerba sejak 2 tahun lalu mempunyai program untuk menggunakan CCTV memonitor semua tambang yang sudah menerima RKAB. Kebetulan yang pertama di indonesia adalah perusahaan Braco merupakan perusahaan batubara yang ada di Kalimantan timur, kami dari PT Mitra Stania Prima merupakan perusahaan yang kedua untuk menerapkan program CCTV tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, PJ Gubernur Kep Babel, Ridwan Djamaludin dalam keterangannya menjelaskan, pada hari ini ada kegiatan pencanangan reklamasi pasca tambang yang berlokasi di tambang milik PT Mitra Stania Prima di Kabupaten Bangka.
"Tadi sudah kita lihat, kegiatan ini bagaikan dua sisi mata uang yang mana satu sisi kita mendapatkan nilai ekonomi dari keberadaan timahnya, sisi lain kita tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan adanya reklamasi pasca tambang ini," kata Ridwan Djamaludin.
Ia menambahkan, apa yang dilakukan oleh PT Mitra Stania Prima ini sudah sangat bagus, walaupun nantinya ada beberapa aspek yang masih perlu di pantau secara terus menerus, dan perlu perbaikan-perbaikan menuju penyempurnaan untuk dapat di contoh perusahaan lainnya.
"Kalau saya lihat secara sepintas sudah banyak yang bagus, dan saya juga sudah mendapatkan penjelasan sudah cukup detail dari tenaga-tenaga teknis di lapangan, kebijakan dari pimpinan yang ada di perusahaan juga sudah cukup memadai sejalan dengan program reklamasi yang sedang kita galakkan sekarang ini," pungkasnya.(Imron) Editor : Ahmad Bustani
COMMENTS