Radar Istana.Kabupaten Siak – Masih dalam rangka kunjungan lapangan _Reboot Mission_, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan...
Radar Istana.Kabupaten Siak –
Masih dalam rangka kunjungan lapangan _Reboot Mission_, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui Direktorat Jenderal Survei Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Ditjen SPPR) dan The Netherland Cadastre mengunjungi Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Siak pada Jumat (24/06/2022). Pertemuan ini mengakhiri rangkaian kegiatan Kementerian ATR/BPN dan The Netherland Cadastre dalam melakukan peninjauan di beberapa titik Kantah.
Peninjauan dimulai dari Kantah Kota Administrasi Jakarta Barat, Kantah Kota Pekanbaru, hingga Kantah Kabupaten Siak. Dalam keseluruhan kunjungan, beberapa aspek mendapat perhatian khusus, mulai dari proses bisnis layanan pertanahan dan ruang, pemetaan bidang tanah, pengaturan data pertanahan, serta kendala-kendala yang dihadapi di lapangan dalam menjalankan program.
Senior Advisor The Netherland Cadastre, Rohan Bennett mengungkapkan apresiasi dari semua pihak di Kantor-Kantor Pertanahan yang berbagi banyak wawasan dan hal baru dengan begitu mendalam, salah satunya adalah seperti jalannya program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) berbasis Partisipasi Masyarakat (PM) di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. “Terima kasih sudah terbuka dan selalu berusaha menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang muncul,” jelasnya.
Rohan Bennett tak henti menekankan bahwa masing-masing negara tentu mempunyai sistem pendaftaran tanah yang berbeda pula. Namun, di beberapa penyelesaian isu teknis terdapat beberapa kesamaan, yang tentunya mempunyai satu tujuan, yakni mengurangi konflik dan permasalahan. “Seperti di Siak yang berada di Provinsi Riau, satu provinsi di sini saja hampir seluas negara-negara kecil. Sedangkan Indonesia adalah negara yang luas, dan ATR/BPN tengah mengupayakan administrasi pertanahan dalam skala lokal dan nasional,” terangnya.
Menurut Rohan Bennett, beberapa permasalahan pertanahan selalu ada kaitannya dengan masalah mengatur data pertanahan, padahal banyak faktor yang dapat mempengaruhi jalannya proses administrasi pertanahan. “Dalam menjalankan administrasi pertanahan, kita perlu mempunyai skema kebijakan dan model bisnis yang jelas. Kita perlu memiliki standar yang jelas, baik dari segi teknis maupun manajerial, baik di level lokal maupun level nasional,” tegas Rohan Bennett.
Kepala Kantah Kabupaten Siak, Budi Satrya menjelaskan, pihaknya memang berkomitmen kuat untuk mendorong perbaikan Kabupaten Siak dari aspek pertanahan dan ruang. Seperti pada tahun 2022, Kabupaten Siak telah berpartisipasi dalam PTSL-PM. “Untuk PTSL-PM tahun ini, kami sudah melakukan pengenalan kepada masing-masing kepala desa hingga penetapan lokasi. Tinggal dilanjutkan untuk sosialisasi masing-masing desa. Tentu kami butuh masukan dan informasi tambahan untuk ke depannya agar semakin baik,” terang Budi Satrya.
Kepala Bidang Survei dan Pemetaan, Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Riau, Budi Jaya mengungkapkan, kedatangan tim The Netherland Cadastre ini menjadi momentum Kanwil maupun Kantah di daerah untuk berdiskusi terkait permasalahan-permasalahan yang selama ini dialami. “Seperti hal pentingnya kualitas data di Kantah Kota Pekanbaru. Kantah Kota Pekanbaru memang sedang menuju pelayanan _full_ elektronik, sehingga masukan yang ada dapat diterapkan demi kualitas data,” jelas Budi Jaya.
Budi Jaya juga berujar bahwa seperti halnya di Kantah Kabupaten Siak, mampu membangun sinergi dengan pemerintah Kabupaten Siak dalam pelaksanaan PTSL-PM dan program-program lainnya. “Ini poin pentingnya, berarti apa yang diupayakan oleh Kantah Kabupaten Siak terkait PTSL-PM memang betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terlebih didukung oleh Bupati dan Wakil Bupati,”pungkasnya. (ZD)
COMMENTS