Selasa, 25 Juli 2022 Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) Mengadakan webinar dengan tema "Pembangkit Listri...
Selasa, 25 Juli 2022
Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) Mengadakan webinar dengan tema "Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Solusi Alternatif Green Energy Pada Pertumbuhan IKM Petani Kayu Balsa" yang dihadiri oleh A. Feby Mina selaku Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM, Wahyu Dwianto selaku Peneliti Ahli Utama BRIN, Sitri Badriah selaku direktur PT. Awina dan dibuka oleh ketua umum KOPITU, Yoyok Pitoyo.
"Energi terbarukan sudah mempunyai roadmap panjang, Indonesia saat ini memiliki PLTB Sidrap. Inovasi penggunaan kayu balsa sebagai bahan kincir angin merupakan inovasi baru yang bisa kami serap" ucap A. Feby mina.
Para petani kayu balsa sendiri bergantung pada ekspor. Salah satunya di Tiongkok yang sudah membuat kincir angin berbahan kayu balsa dan di ekspor kembali dalam bentuk kincir ke berbagai negara.
"Tentunya dengan bahan baku kayu balsa yang melimpah bisa dimanfaatkan di Indonesia dengan bisa memproduksi sendiri kincir angin tersebut. Nantinya akan muncul IKM yang bergerak memproses kayu balsa dan banyak membuka lapangan pekerjaan. Inovasi ini tentunya dalam rangka keseriusan KOPITU dalam menjalankan visi misi dan Bangga buatan Indonesia" ucap yoyok pitoyo.
Inovasi tersebut bisa juga membantu serta mempercepat roadmap energi terbarukan, tentunya dengan dukungan dari berbagai pihak agar penyerapan inovasi tersebut bisa berjalan.
"Kami siap bekerjasama dalam meneliti dan mencoba mempraktekan kayu balsa ini dengan berbagai tahap pengujian" ucap Wahyu Dwianto.
Kayu balsa sendiri menurut BRIN sudah memenuhi syarat sebagai bahan kincir angin. Kementerian ESDM trntunya dapat membawa inovasi ini kedepanya dengan dukungan PLN dimasa mendatang yang bisa menerima kincir angin berbahan kayu balsa.
Permasalahan TKDN dalam melaksanakan inovasi kincir angin berbahan kayu balsa diharapkan dapat segera menemui titik temu dan mulai bermunculan IKM yang bisa menyerap kayu balsa, sehingga petani kayu balsa bisa mendapat kepastian pasar yang lebih luas.
(Zulham Daeng)
COMMENTS