Pandeglang - radaristana.com Rabu:13/07/2022 Maraknya issu adanya organisasi khilafatul Muslimin warga cikedal gelar acara deklarasi bersa...
Pandeglang - radaristana.com
Rabu:13/07/2022
Maraknya issu adanya organisasi khilafatul Muslimin warga cikedal gelar acara deklarasi bersama ,yang di hadiri oleh Ketua MUI cikedal
Ustad Achmad Mahbubi
Kapolsek Cikedal IPTU Supriadi
Camat Cikedal RD S Setia Mulya dan Muspika Kecamatan Cikedal lainnya berlangsung di Kantor Kecamatan cikedal Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten,
Dengan adanya Deklarasi Penolakan Khilafatul Muslimin di kantor Kecamatan cikedal Kabupaten Pandeglang merupakan bentuk dukungan untuk pemerintah Republik indonesia yang mana Organisasi Khilafatul muslimin merupakan organisasi yang jelas-jelas tidak terdaftar di Kemenkumham maupun tidak jelas dengan keorganisasinya,” ucap RD. S, SETIA MULYA (camat cikedal)
Ketua MUI kecamatan cikedal ust ahmad mahbubi, menyatakan kekawatiranya organisasi tersebut merupakan organisasi yang memiliki faham khilafah, radikal dan intoleran, sedangkan di Negara Indonesia merupakan negara kesatuan dan berbagai macam budaya serta agama oleh karena itu harus di bubarkan,
Isi dari deklarasi tersebut dibacakan dengan lantang oleh seluruh unsur ,
Bersama ini kami segenap masyarakat kecamatan cikedal kabupaten pandeglang prov banten yang diwakili para tokoh antara lain.
Tokoh ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, unsur muspika, dan para kepala desa, menyatakan dengan tegas menolak, keberadaan organisasi khilafatul muslimin, di negara kesatuan republik indonesia, dan karnanya segala atribut , blangko, dan hal lainya, yang berkaitan dengan organisasi khilafatul muslimin, wajib di bubarkan, oleh pemerintah
Karena bertentangan dengan filsafah undang undang dasar 1945 dan pancasila
Bersama ini kami mengajak masyarakat kabupaten pandeglang provinsi banten khususnya masyarakat kecamatan cikedal, untuk tidak mengikuti organisasi khilafatul muslimin, maupun organisasi yang dapat memecah belah umat , dan keutuhan, negara kesatuan republik indonesia yang di batasi"
COMMENTS