Radar Istana-Kayong Utara. Menyikapi tudingan salah satu tokoh masyarakat yang menyebutkan orang terdekat atau Aspri Wakil Bupati Kayong U...
Radar Istana-Kayong Utara.
Menyikapi tudingan salah satu tokoh masyarakat yang menyebutkan orang terdekat atau Aspri Wakil Bupati Kayong Utara Atur Proyek.
Juminggu HS,salah satu Tokoh Pemuda dan Aktifis Sosial Kemasyarakatan Kayong Utara menyesalkan munculnya stateman tersebut.
Melalui awak media RI,Senin,(9/9/22) Juminggu menuturkan,
"Sebagai tokoh atau panutan di masyarakat, Seharusnya berfikir lebih kepada bagaimana menyejukkan situasi dan meluruskan jika terdapat isue-isue ataupun opini-opini liar yang beredar ditengah masyarakat.
Mengedepankan komunikasi,kordinasi dan juga musyawarah.
Karena,bagaimanapun ucapan seorang tokoh harusnya berdasarkan fakta, riil yang benar-benar bisa dipertanggung jawabkan,bukan berdasarkan asumsi atau kata nya,menurut saya seperti itu", ucap Juminggu
"Bicara tentang "Tokoh",Apalagi dalam menanggapi omongan warung kopi,tentunya lebih paham dan profesional dalam menyikapi nya,karena sudah penuh dengan pengalaman.
Bak kata orang dulu,"Udah kenyang makan asam garam".
Bukan malah sembarang tuding dengan menyebut seseorang sebagai pengendali proyek tanpa ada bukti faktual yang bisa dipertanggung jawabkan.
Menurut saya Stateman seperti itu bukanlah ucapan yang seharusnya keluar dari seorang panutan",tutur Juminggu
Prinsip saya,
"Daripada Bangun Opini,Lebih Baik Bangun Dari Mimpi,itu baru tokoh",sindirnya
Ditanya mengenai hal yang berkaitan dengan paket-paket proyek,
Juminggu yang saat ini ramai digadang-gadangkan oleh warga Kayong Utara untuk maju sebagai calon Wakil Bupati berpasangan dengan Muhammad Thamrin pada pilkada Kayong Utara 2024.
"Saya juga termasuk salah satu pelaku dalam hal proyek.
Tahun ini saya juga ikut berkompetisi dalam penawaran paket-paket lelang tersebut.
Bahkan ada tiga penawaran yang saya lakukan dan justru ketiganya malah saya gagal.
Namun demikian apakah saya harus kecewa karena pemenang nya adalah orang lain atau peserta dari luar,tentu tidak seperti itu.
Begitu juga hal nya dengan paket-paket PL,bahkan hingga saat ini tidak ada satupun yang saya dapatkan yang nama nya paket PL tersebut dan saya juga tidak merasa kecewa,apalagi berfikir untuk mencari-cari dimana salahnya lawan,atau institusi dan panitia lelang atau membangun opini di media dan medsos kalau panitia tidak benar dalam melakukan seleksi misalnya,sebagai bentuk kekecewaan saya,berharap supaya suara saya di dengar, diperhatikan dan diberi paket sebagai ganjaran nya.
Saya fikir tidak seperti itu dan lagi sebagai seorang profesional yang juga dianggap tokoh dimasyarakat tentunya saya merasa malu dan tidak mungkin melakukan hal serendah itu",tutup Juminggu
Abdul Khaliq
COMMENTS