Radar istana.com Perhimpunan Mahasiswa Informatika dan Komputer Nasional (PERMIKOMNAS) menegaskan komitmen untuk melawan sikap serta paham-p...
Perhimpunan Mahasiswa Informatika dan Komputer Nasional (PERMIKOMNAS) menegaskan komitmen untuk melawan sikap serta paham-paham intoleransi dan radikalisme agar tidak masuk dan berkembang di dalam kampus.
Dalam seminar nasional bertajuk “Melawan Sikap Intoleransi dan Radikalisme” yang digelar di Gedung Auditorium Ali Hasyimi, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, disepakati bahwa media, terutama media digital, memiliki determinasi tinggi dalam melawan paham tersebut.
Ketua Umum Permikomnas Khusniyati mengatakan, media digital dengan segala keunggulannya tidak boleh menjadi lahan bagi perkembangan paham intoleransi dan radikalisme.
“Jadi mahasiswa itu jangan sumbu pendek, artinya ke depan agar kita dapat melihat keadaan juga kondisi lingkungan kampus dengan senantiasa mengedepankan keteladanan Akhlakul Karimah. Jauh dari sifat-sifat intoleransi dan radikalisme,” ujar Khusniyati usai seminar nasional yang dihadiri perwakilan mahasiswa 34 provinsi tersebut, Selasa (23/03/2021).
Menurut Ketua Umum Permikomnas, upaya melawan paham-paham tersebut bukan pekerjaan sekejap dan perlu berkesinambungan sekaligus kolaborasi antar mahasiswa.
“Saat ini banyak sekali media digunakan untuk menyebarkan paham isu Sara ataupun paham-paham radikal dan intoleran. Oleh karena itu Permikomnas akan menjadi garda terdepan untuk melakukan perlawanan ini agar seluruh masyarakat dapat bijak menggunakan media supaya tidak mudah memecah belah bangsa,” jelas Khusniyati.
Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof. Warul Walidin mengatakan mahasiswa dan segenap elemen akademisi harus menjaga lingkungan kampus dari sikap intoleransi dan radikalisme.
Caranya, kata Prof. Warul, dengan mengisi kurikulum melalui konsep-konsep Rahmatan Lil Alamin, sementara dosen harus lebih teladan dan ukhuwah secara baik dalam konsep pembelajaran.
“Saya setiap hari melakukan monitoring dan mentoring di kampus ini, Insya Allah tidak ditemukan hal-hal yang kita sebut dengan intoleransi dan radikalisme,” kata Prof. Warul Walidin.
Ke depan, rektor berharap kampus dan Permikomnas dapat menjaga situasi yang ada sekarang ini kemudian mengembangkan kampus menjadi Rahmatan Lil Alamin.
“Sehingga kita ini, kampus ini bisa menjadi destinasi pendidikan Islam dunia yang Rahmatan Lil Alamin,” jelas Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
COMMENTS