Radar Istana.com - Batu Bara. Salah satu Program Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan Pertamanan (LHKP) Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumater...
Radar Istana.com - Batu Bara.
Salah satu Program Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan Pertamanan (LHKP) Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara, tahun anggaran 2021 berlokasi di kecamatan Air Putih dinilai telah menuai Polemik ditengah masyarakat.
Pasalnya, program Kegiatan Keaneka Ragaman Hayati, Pembangunan Taman Indra pura, Kelurahan Indra sakti, Kecamatan Air putih dengan Nomor Kontrak: 27514780/kontrak/tender/DLHKP-BB/IX/2021.
APBD 2021 Rp.892.105.499.55. pb dilaksanakan oleh CV. Cipta Karya Nusantara berkantor di jln Kesehatan, Gang Sakti, No. 19 Medan, dinilai tidak membawa manfaat bagi masyarakat Batu Bara.
Menelan anggaran hingga sebesar Rp. 892.105.499.55, cuma untuk membuat proyek Taman berlokasi di lapangan bola kelurahan Indra sakti kecamatan Air Putih, jalan lintas Sumatera Medan - Kisaran, yang saat ini proyek tersebut sudah hampir seratus persen rampung pengerjaannya.
Terpantau media ini, Jum'at (10/12/2021) pembuatan tempat duduk dari batu bata berukuran selebar 60 Centi meter sepanjang 1.5 meter dilengkapi dengan Pot bunga terbuat dari pemasangan batu bata ukuran sekira 60 -70 centi meter dikali 2 meter dengan ketinggian berkisar 70 - 80 centi meter. Diantara pot - pot yang sudah ditanam dengan bunga tepat didepan tempat duduk tampak telah dipasang lantai dengan keramik.
Diperkirakan jumlah tempat duduk di area taman berjumlah sekira 80 an buah, begitupun dengan pot bunganya.
Menurut keterangan dua orang yang bekerja sebagai penyiram bunga dilokasi taman menyebutkan pada media ini, sebelum di tanam dengan bunga pot terlebih dulu di isi dengan tanah merah bercampur pasir.
"Baru tadi malam bunga ditanam, upah menyiram bunga sebesar Rp. 90.000/hari, ujarnya.
Sedangkan sebagai tempat duduk taman telah di buat bangku - bangku yang terbuat dari batu yang dilapisi dengan papan jenis palet bekas.
Disebutkan lagi oleh pekerja lainnya, bahwa Pengecatan dinding tempat duduk dan pot bunga menggunakan cat dasar warna putih merek Jotun, berjenis cat air agar nantinya tidak mudah luntur dan berlumut.
Sementara di bagian depan taman terlihat telah dibangun semacam tempat duduk dengan bentuk melingkar.
Menanggapi pembangunan taman tersebut , warga sekitar lokasi yang tidak ingin namanya dipublikasikan menuturkan, bahwa dirinya sangat menyayangkan bagian Taman depan yang sebelumnya memang sudah ada taman dan tempat duduknya dibangun oleh Dinas Perkim sekira tahun 2018 - 2019 dan menghabiskan anggaran hingga tiga ratusan juta rupiah.
" Belum ada lima tahun Pemkab Batu Bara sudah menggantinya dengan bangunan bentuk baru lagi, apa sich manfaatnya buat warga Batu Bara...? Sepertinya gak ada manfaatnya. Bangunan sebelumnya baru sekira tiga tahunan dibangun, buang - buang anggaran dan terkesan pencitraan aja, padahal masih banyak jalan - jalan di Batu Bara ini yang butuh untuk bangun untuk mempermudah warga mengeluarkan hasil taninya " sebut warga.
Mendengar dan menanggapi penuturan warga terkait pembangunan taman kota di kelurahan Indra sakti, kecamatan Air Putih, yang terkesan hanya buang - buang anggaran dan kurang bermanfaat bagi masyarakat Batu Bara, ketua Lsm RCW Batu Bara Surya Dharma Samosir dan ketua Lsm KCBI Batu Bara Agus Sitohang sependapat dengan warga.
Menurut dua Aktivis berdarah Batak ini, saat ini mestinya Pemkab Batu Bara lebih fokus pada pembangunan Insfrastruktur jalan pertanian masyarakat Desa. Apalagi sudah 15 tahun kabupaten Batu Bara berdiri tapi masih banyak masyarakat di beberapa Desa yang belum merasakan Insfrastruktur jalan yang layak untuk dilalui. Diantaranya Desa Bagan Baru dan Desa Kapal Merah. Padahal kedua Desa tersebut merupakan penghasil pertanian yang berperan dalam perputaran perekonomian di kabupaten Batu Bara, sebut mereka berdua.
LebihLanjut kata keduanya, pemerintah kabupaten Batu Bara saat ini terkesan lebih mengutamakan membuat taman - taman kota disepanjang jalinsum dan terkesan hanya buang - buang anggaran ratusan juta rupiah bahkan hampir satu milyar cuma untuk pepencitraan, ketimbang membangun jalan - jalan yang akan dilalui masyarakat di desa - desa pedalaman, tutup keduanya.
(Sahriani)
COMMENTS