Radar Istana.com - Simalungun. Warga sekitar mempertanyakan kinerja manajemen PTPN III Kebun Bangun atas adanya pohon Sawit yang baru dita...
Radar Istana.com - Simalungun.
Warga sekitar mempertanyakan kinerja manajemen PTPN III Kebun Bangun atas adanya pohon Sawit yang baru ditanam diatas lahan HGU aktif milik BUMN menguning akan mati.
Disebutkan sumber kepada media ini, PTPN III Kebun Bangun, kabupaten Simalungun, provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah melakukan program tanam pohon sawit tahun 2021 diatas lahan yang sebelumnya berdiri tanaman karet.
“ Patut untuk disesalkan. Saya yakin Dirut PTPN III tidak mengetahui hal ini. Yang harus bertanggung jawab itu manager kebun dan rekanan,” sebut sumber yang tidak mau disebutkan namanya, Rabu (23/02/2022).
Terkait adanya tanaman sawit yang tidak merata besar dan tingginya diduga ada “kongkalikong” oknum di manajemen Kebun Bangun yang tidak memberi laporan sebenarnya pada Direktur PTPN III. Hingga
terindikasi manipulasi laporan.
“ Karena kondisi ratusan tanaman pohon sawit yang baru di tanam sekira Nopember 2021 lalu tampak tidak merata, menguning dan kerdil. Kami pun merasa heran melihat ratusan tanaman pohon sawit baru ditanam hampir mati. Laporan Realiasai Operasionalnya harus diusut,” ujar warga.
Pelaksanaan tanam pohon sawit diafdeling 1 itupun terkesan diduga asal jadi tidak sesuai SOP. Bahwa diatas lahan kebun Bangun ditemukan pohon sawit baru ditanam menguning dan bahkan hampir mati.
Ratusan tanaman pohon sawit yang tidak merata diareal luasan puluhan hektar kebun Bangun tersebut tampak menguning, mengerdil dan akan mati. Padahal, mestinya diakhir tahun 2023 nanti tanaman sawit tersebut diharapkan sudah bisa berproduksi.
Disebutkan sumber lagi, bahwa biaya untuk pelaksanaan program tanam pohon sawit tahun 2021 diatas lahan perusahaan plat merah itu mencapai hingga miliaran rupiah.
Anehnya, sampai memasuki akhir Februari 2022 pimpinan manajemen PTPN III Kebun Bangun terlihat belum melakukan inisiatif terhadap bibit sawit menguning dan kerdil baru tiga bulan ditanam.
Diduga, konspirasi pelaksanaan penanaman pohon sawit yang tidak sesuai SOP dilakukan oknum manager, KTU dan asisten tanaman. “Untuk itu , laporan realisasi operasional patut dipertanyakan agar semuanya jelas”, katanya lagi.
Berapa biaya pemeliharaan yang dialokasikan perusahaan pada program tanam sawit tersebut. Baru tiga bulan selesai ditanam ratusan pohon sawit terlihat hampir mati.
“Kami menduga biaya-biaya penanaman, pemupukan dan penyemprotan serta lain- lain terestimasi pada luas lahan di afdeling 1. Sedangkan faktanya terdapat beberapa ratusan tanaman pohon sawitnya tidak merata, mengerdil dan hampir mati," ujarnya dengan nada heran.
Sementara itu, Manager PTPN III Kebun Bangun saat di konfirmasi via layanan WhatsApp menyarankan agar awak media menemui APK kebun Bangun.
" Horas Pak...maaf pak, kami ada kegiatan audit sampai hari Kamis pak. Mohon kordinasi dengan APK kami pak.
Doni nomor HP : 0813 7082 5xxx
Terimakasih pak, balas WhatsAppnya.
Tapi, hingga dipublikasikannya berita ini, Doni, APK kebun Bangun belum bersedia ditemui dan dikonfirmasi. Begitupun juga dengan Asisten afdeling 1 yang terkesan enggan dikonfirmasi terkait tanaman pohon sawit diareal kerjanya menguning dan akan mati.
(Sahriani)
COMMENTS