Radar Istana.com - Simalungun. Warga sekitar mempertanyakan kinerja manajemen PTPN IV unit Bah Jambi atas adanya areal tanam ulang (TU) sa...
Radar Istana.com - Simalungun.
Warga sekitar mempertanyakan kinerja manajemen PTPN IV unit Bah Jambi atas adanya areal tanam ulang (TU) sawit diatas HGU aktif milik BUMN diduga terindikasi dipenuhi Gulma.
Disebutkan sumber kepada media ini, PTPN IV unit Bah Jambi, kecamatan Jawamaraja Bah Jambi, kabupaten Simalungun, provinsi Sumatera Utara ( Sumut) telah melakukan program lanjutan Tanam Ulang (TU) sawit tahun 2021 diareal Afdeling 7 yang diperkirakan dengan luasan puluhan Hektar.
“Hal ini patut disesalkan. Saya yakin Dirut PTPN IV tidak mengetahui ini. Yang paling bertanggung jawab dalam hal ini adalah manager kebun dan rekanan,” sebut sumber yang tidak mau disebutkan namanya, Rabu (23/02/2022).
Terkait tanaman mucuna yang tidak merata dan hanya tumbuh dibeberapa titik lokasi diduga ada “kongkalikong” oknum di manajemen Kebun Bah Jambi yang sengaja tidak memberi laporan sebenarnya pada Direktur PTPN IV Medan. Sehingga terindikasi adanya manipulasi data laporan.
“ Karena diatas lahan yang luasnya puluhan hektar itu tidak seluruhnya ditanami dengan tanaman mucuna. Kami pun heran karena mucuna cuma tumbuh dipinggir jalan aja. Laporan Realiasai Operasional tanam ulang sawir diareal ini harus diusut,” sebut sumber yang setiap hari berada dilokasi mencari rumput pakan ternak.
Pelaksanaan TU sawit tersebut diduga asal jadi dan tidak sesuai SOP. Bahwa TU sawit di afdeling 7 sebagian besar lahannya dipenuhi dengan gulma pengganggu tanaman utama.
Disebutkan sumber lagi, bahwa biaya tanam ulang sawit pada tahun 2021 diatas lahan puluhan hektar itu mencapai miliaran rupiah.
Namun anehnya, hingga memasuki akhir Februari 2022 pimpinan manajemen PTPN IV unit Bah Jambi terlihat belum melakukan inisiatif untuk membasmi gulma yang bisa berdampak merusak tanaman utama diareal tersebut.
Terkesan adanya dugaan konspirasi pembiaran yang dilakukan oknum manager, KTU dan asisten tanaman. “ Sangat perlu laporan realisasi operasional dipertanyakan”, katanya lagi.
Berapa besar biaya pemeliharaan tanaman sawit dan mucuna yang dialokasikan perusahaan diareal itu. Sedangkan dilapangan masih terdapat lahan luas yang diduga terjadi pembiaran dan sengaja tidak ditanami dengan mucuna.
“Kami menduga biaya-biaya penanaman sawit, mucuna, pemupukan dan penyemprotan serta lain- lainnya terestimasi pada luas lahan di afdeling 7 untuk tanam ulang 2021. Sedangkan faktanya dilapangan terdapat beberapa hektar tidak ada tanaman mucuna”, ujarnya dengan nada heran.
Sementara itu, Asisten afdeling 7 unit Bah Jambi, Dwi saat berkali - kali dihubungi akan di konfirmasi via seluler di nomor 0813 7668 0xxx lebih memilih diam dan tidak bersedia menjawab panggilan awak media.
Hingga dipublikasikannya berita ini, Manejer PTPN IV Unit Bah Jambi juga belum dapat ditemui dan dihubungi untuk dikonfirmasi terkait areal TU sawit di afdeling 7 dipenuhi Gulma.
(Sahriani)
COMMENTS