Radar Istana.com - Simalungun. Terkait penutupan akses jalan yang menjadi lintasan truk angkutan tanah urug penimbunan jalan Tol Inderapu...
Radar Istana.com - Simalungun.
Terkait penutupan akses jalan yang menjadi lintasan truk angkutan tanah urug penimbunan jalan Tol Inderapura - Kisaran berlokasi di Dusun 1 Panombean, Desa Nanggar Bayu, kecamatan Bosar Maligas, kabupaten Simalungun, provinsi Sumatera Utara (Sumut), Kades Nanggar Bayu Supriadi gelar mediasi warga dengan pihak PT. LMA dan PT. Megalodon, Rabu (27/04/2022).
Mediasi yang dilaksanakan di Balai Desa Nanggar Bayu juga dihadiri Camat Bosar Maligas oleh Julius Silalahi, Polsek Bosar Maligas oleh H. Sinaga, Maujana Nagori Jhontarim Sinaga, mewakili PT. LMA oleh Chandra Wijaya dan Nasib dari PT. Megalodon.
Pertemuan diawali dengan pembukaan oleh Kades Nanggar Bayu dan dilanjutkan arahan dari yang mewakili Polsek Bosar Maligas. Dalam arahannya H. Sinaga menyampaikan bahwa kehadirannya adalah untuk menjembatani mediasi antara warga dengan pihak pengelola tanah urug agar nantinya tidak sampai menimbulkan hal - hal yang menjurus kepada Anarkis. Melalui H. Sinaga Kapolsek Bosar Maligas berharap warga dapat bekerjasama dengan pihak pengelola tanah dalam perannya untuk memenuhi kebutuhan tanah urug pada pengerjaan jalan Tol yang merupakan program Presiden Joko Widodo.
Sedangkan warga dusun 1 panombean, dalam penyampaiannya menuntut kompensasi atas dampak ketidaknyamanan yang dirasakan selama hampir 1 tahun sejak Mei 2021 lalu. Padahal sebelumnya, sekira Juni 2021 pihak PT. Megalodon telah menjanjikan akan memberikan Kompensasi kepada setiap warga yang terdampak langsung.
Menurut warga, sejak adanya akitivitas galian tanah urug di dusun 1 Panombean, mereka telah cukup bersabar dan menahan diri meski setiap harinya harus menghirup udara kotor. Belum lagi kondisi jalan yang rusak, keretakan pada dinding bangunan rumah dan kelakuan sopir truk yang kerap ugal - ugalan tidak perduli dengan keselamatan warga.
Seperti diketahui sebelumnya, sejak (Senin, 25/04/2022) warga telah menutup akses jalan yang dilalui truk - truk angkutan tanah urug didusun 1 Panombean dengan menggunakan Ban mobil bekas, bangku kayu dan bambu. Akibatnya selama dua hari berturut - turut truk - truk angkutan tanah milik PT. LMA tidak dapat menjalankan aktivitasnya. Warga mengatakan tidak akan membuka akses jalan tersebut sebelum pihak pengelola tanah memberikan kompensasi.
Menanggapi tuntutan warga, Chandra Wijaya sebagai pihak yang mewakili PT. LMA memohon maaf dan akan membriefing Sopir - sopir truk.
" Mewakili pimpinan PT. LMA saya mohon maaf, kedepannya saya akan membriefing sopir - sopir truk kami, dan jika masih ada sopir trik yang ugal - ugalan lapor saja ke saya," jelas Chandra.
Lebihlanjut sebut Chandra, semua yang menjadi tuntutan dan uneg - uneg warga akan disampaikan kepada pimpinannya.
" Semua akan saya sampaikan kepada pimpinan, dan kedepannya selesai lebaran kami dari PT. LMA dan PT. Megalodon bersedia dan siap bertemu dengan perwakilan warga untuk membicarakan terkait kompensasi ini," tutup Chandra.
(Sahriani)
COMMENTS