Sukadana-Radar Istana. Warga petani Desa Benawai Agung Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat keluhkan akses penghub...
Sukadana-Radar Istana.
Warga petani Desa Benawai Agung Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat keluhkan akses penghubung jembatan pertanian ke lahan persawahan mereka yang hingga kini tak kunjung dibangun oleh pemerintahan Kabupaten Kayong Utara, khususnya Dinas Pertanian dan Pangan, jum'at 13/2/24.
"Bagaimana kami bisa ikut andil dalam mendukung Ketahanan Pangan yang menjadi program pemerintah pusat, sementara fasilitas dan infrastruktur menuju ke lahan-lahan pertanian kami disini hancur lebur dan bahkan lahan pertanian yang sepanjang 2 Km saja tidak ada jembatan, "ujar hajar.
Senada dengan Hajar,War salah satu petani padi yang selalu aktif dalam mengelola lahan nya menyampaikan keluh kesah nya kepada awak media radar istana.com ketika turun investigasi kelokasi,
"Selama ini kami dalam menjalankan aktifitas bertani padi, kalau mikul pupuk atau bawa padi yang sudah di panen harus becari batang kayu untuk sarana penyeberangan,yang lebih mirisnya lagi ketika musim hujan, biasanya batang-batang kayu sebagai jembatan darurat tersebut hanyut terbawa arus, terpaksa becari lagi,tidak cukup disru saja, belum lagi akses jalan tanah yg selalu hancur lebur karena belum ada rabat beton nya,"kesal war
Dalam keterangan pers nya,14/2/24,Rudi Hartono selaku Ketua LSM Gasak Kayong Utara turut menyampaikan kekesalan nya kepada pemkab,
"Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kayong Utara dan khususnya Dinas Pertanian, kami sangat berharap agar pengerjaan jembatan dan jalan dilokasi Pertanian Dusun Munting Desa Benawai Agung tersebut bisa dikerjakan, mengingat hal ini sangat urgen dan menyangkut hajat hidup orang banyak, khususnya menyangkut program pemerintah pusat dalam rangka mendukung Ketahanan Pangan.
Jangan sampai pengerjaan yang urgen tidak dikerjakan akan tetapi pekerjaan yang tidak begitu penting dan bisa ditunda tapi malah selalu diadakan,setiap tahun diadakan,karena barang seperti ini justru banyak yang kami temui dilapangan dan kebanyakan malah bermasalah lagi dalam pengerjaan nya, "ungkap Rudi
Abdul Khaliq
COMMENTS