Polman,Radaristana –Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Polewali Mandar, dengan mengh...
Polman,Radaristana
–Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Polewali Mandar, dengan menghadirkan pihak Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi dan sejumlah Pengusaha SPBU di Kabupaten Polman,Jumat 24/10/2025.Pihak Jaringan Oposisi Loyal (JOL)sebagai pemohon RDP justru tidak hadir, sementara rapat tersebut telah dijadwalkan khusus atas permintaan JOL untuk membahas persoalan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di sejumlah SPBU di Polman, termasuk jam operasional dan pemerataan pelayanan masyarakat.
RDP yang seharusnya dimulai pukul 14.00 Wita sesuai jadwal, namun karena JOL tidak kelihatan dalam ruangan tempat RDP,sehingga ditunda beberapa jam.Bahkan pihak DPRD berupaya menghubungi perwakilan JOL melalu henphone,namun tidak mendapat respons.
Setelah menunggu JOL beberapa jam,RDP dimulai tanpa kehadiran pemohon.
RDP dipimpin wakit Ketua Komisi II H.Hamzah Syamsuddin didampinggi sejumlah anggota DPRD lain nya, juga dihadiri Asisten II Setda Polman, Dinas Pertanian, SBM Pertamina Wilayah Sulbar, serta seluruh penanggung jawab SPBU se-Kabupaten Polewali Mandar.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Polman, Hamzah Syamsuddin, yang memimpin jalannya rapat, menyayangkan sikap JOL yang tidak menunjukkan etika kelembagaan dengan memberikan pemberitahuan atau alasan ketidak hadiran.
“Seharusnya ada pemberitahuan kalau memang tidak bisa hadir. Sampai RDP selesai, tidak ada satu pun konfirmasi atau alasan jelas dari pihak mereka,” tegas Hamzah.
Menurutnya, RDP adalah forum resmi yang menjunjung tinggi tata krama komunikasi antar-lembaga. Ketidakhadiran tanpa pemberitahuan, berpotensi menimbulkan persepsi negatif di publik.
“Informasi itu penting agar tidak muncul opini atau stigma. Publik pasti bertanya-tanya ada apa dengan JOL?” tegasnya.
Hal yang sama juga disampaikan anggota DPRD dari Fraksi PAN, Ardan Aras. Ia menilai sikap abai terhadap agenda resmi yang melibatkan banyak pihak menunjukkan "ketidak profesionalan dalam ber oganisasi
“Forum seperti ini dibentuk untuk mencari solusi bersama. Kalau tidak hadir tanpa alasan, itu mengganggu koordinasi. Ke depan, tolong lebih profesional,” ucap Ardan.
Sebelum nya,Jaringan Oposisi Loyal (JOL) menyampaikan aspirasi ke Komisi II DPRD,melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP),terkait maraknya praktik penimbunan dan penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi secara terang-terangan di sejumlah tempat di Polman,Jumat, 17 Oktober lalu.
Ketua JOL, Erwin menyebutkan,bahwa kelangkaan BBM yang terjadi di Polman sangat tidak wajar,aka dari itu JOL meminta agar pemerintah segera menyikapi oknum-oknum nakal yang terlibat didalamnya.
“Melalui forum ini kami meminta agar bagaimana fungsi pengawasan dari DPRD Polman, pemerintah daerah, APH dalam menyikapi hal ini. Terlepas dari isu nasional terkait BBM, karena di Polman ini, mau mengisi BBM saja kita masih harus ambil (beli) dari pihak kedua atau ketiga (pengecer),” jelas Erwin.
Dalam RDP beberapa minggu yang lalu,JOL juga menyampaikan beberapa tuntutannya,diantaranya,indikasi kuat adanya rantai mafia BBM yang terstruktur dan melibatkan berbagai pihak. Lemahnya pengawasan pemerintah daerah dan instansi teknis terhadap alur distribusi BBM. Kerugian publik akibat kelangkaan buatan dan permainan harga di tingkat lapangan. Tuntutan pembentukan Satgas Bersama untuk melakukan investigasi dan penindakan hukum secara terbuka.(Skr).

COMMENTS